30/06/13

Kaokonao, Distrik Mimika Barat, Papua


Lokasi perjalanan kami dilakukan di Kaokonao yaitu ibukota dari Distrik Mimika Barat Kabupaten Mimika Provinsi Papua. Distrik Mimika Barat memiliki luas daerah 2914 km2 yang berbatasan langsung dengan laut Arafuru di selatan, berbatasan dengan kabupaten Paniai di sebelah utara, berbatasan dengan distrik mimika barat tengan disebelah barat, dan berbatasan dengan distrik tembagapura dan distrik mimika tengah di sebelah timur. Kaokonao berada di kordinat E 136026’0” - S 04042’0”. Topografi daerah Distrik Mimika Barat 100% dataran rendah dengan kemiringan tanah >2% dan banyak dijumpai gumuk pantai yang tersusun oleh endapan pasir pantai.
Keadaan infrastruktur umum di kecamatan mimika barat sudah ada, seperti pelayanan kesehatan melalui puskesmas penginapan, pelabuhan (pelabuhan permanen sedang proses pembangunan), kantor kecamatan, kantor desa atau kampung yang terdiri dari sepuluh kampung, sekolah sepak bola (SSB), lapangan udara yang beroperasi setiap hari Senin dan Jumat melayani tujuan ke Kota Timika, bank dan tempat peribadahan yang terdiri atas Masjid dan Gereja. Penduduk asli di didominasi oleh suku Kamoro yaitu suku yang berada di daerah pesisir dan dataran rendah. Kondisi soasial masyarakat di distrik mimika barat sebagian besar menjadi nelayan, pengukir pahatan kayu (memang sejak dahulu nenek moyang suku Kamoro sudah terkenal dan mahir dalam seni lukis pahat kayu)dan bekerja di hutan mengambil kayu, sedangkan masyarakat pendatang bekerja sebagai pedagang. Menurut data sensus penduduk 2010 jumlah penduduk Distrik Mimika Barat adalah 3.956 jiwa yang terdiri atas 2.122 laki-laki dan 1.834 perempuan. Kampung yang paling banyak dihuni penduduknya adalah kampung Kaokonao (634 jiwa), Migiwa (614 jiwa) dan Kiyura (560 jiwa).
Perbandingan laki-laki dan perempuan atau sex ratio di Distrik Mimika Barat adalah sebesar 115,70 %, yang artinya jumlah penduduk laki-laki 15,7 % lebih banyak dibanding jumlah penduduk perempuan. Laju pertumbuhan penduduk di Distrik Mimika Barat sebesar 3.11 % per tahun. Tingkat pertumbuhan penduduk paling tinggi terjadi di Kampung Kawar 6,68 %, sedangkan Kampung yang mengalami penurunan jumlah penduduk adalah Kampung Paripi sebesar 0,4 %. Dengan luas Distrik Mimika Barat seluas 2. 914 km2 yang didiami oleh 3.956 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Distrik Mimika Barat adalah 4,34 jiwa/km2. Daerah Distrik Mimika Barat seluruhnya berada di dataran rendah dengan dikelilingi oleh sungai sungai dan paling selatan langsung dengan laut arafuru. Dari pelabuhan kampung menuju lokasi survey ditempuh selama lebih kurang dua jam menggunakan perahu motor melewati sungai-sungai. Habitat sepanjang aliran sungai ditumbuhi oleh tumbuhan Mangrove atau hutan bakau (Rhizophora sp.). vegetasi hutan terdiri atas tumbuhan pohon pandan-pandanan hutan, rotan, pohon nipah, hutan sagu dan tanaman-tanaman hutan berkayu yang daerah tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh pasang surut air sungai. Selain itu terdapat juga vegetasi cemara, kelapa, dan rotan.
Berbagai jenis satwa yang terdapat di kawasan hutan kokonao antara lain: buaya muara, babi hutan, biawak, ular rawa, kalong, kangguru pohon, anjing hutan dan berbagai jenis unggas seperti burung kasuari, rangkong, kakaktua, raja udang, nuri, bangau/gajahan, elang, bebek hutan,dan camar.