09/04/11

Budidaya Sorghum di lahan kering



BUDIDAYA SORGUM DI LAHAN KERING

Sorgum (Sorghum spp.) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan ke-5, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara. Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, perlu input lebih sedikit serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibading tanaman pangan lain.Produksi sorgum di Indonesia masih sangat rendah,bahkan secara umum produk sorgum belum tersedia di pasar-pasar. Terkait dengan energi, di beberapa negara seperti Amerika, India dan Cina, sorgum telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar etanol (bioetanol). Secara tradisional, bioetanol telah lebih lama diproduksi dari molases hasil limbah pengolahan gula tebu (sugarcane). Walaupun harga molases tebu relatif lebih murah, namun bioetanol sorgum dapat berkompetisi mengingat beberapa kelebihan tanaman sorgum dibanding tebu antara lain sebagai berikut:
  • Tanaman sorgum memiliki produksi biji dan biomass yang jauh lebih tinggi dibanding tanaman tebu.
  • Adaptasi tanaman sorgum jauh lebih luas dibanding tebu sehingga sorgum dapat ditanam di hampir semua jenis lahan, baik lahan subur maupun lahan marjinal.
  • Tanaman sorgum memilki sifat lebih tahan terhadap kekeringan, salinitas tinggi dan genangan air (water lodging).
  • Sorghum memerlukan pupuk relatif lebih sedikit dan pemeliharaannya lebih mudah daripada tanaman tebu.
  • Laju pertumbuhan tanaman sorgum jauh lebih cepat daripada tebu.
  • Menanam sorgum lebih mudah, kebutuhan benih hanya 4,5–5 kg/ha dibanding tebu yang memerlukan 4500–6000 stek batang.
  • Umur panen sorgum lebih cepat yaitu hanya 4 bulan, dibanding tebu yang dipanen pada umur 7 bulan.
  • Sorgum dapat diratun sehingga untuk sekali tanam dapat dipanen beberapa kali.
Untuk sekali siklus panen, produksi bioetanol sorgum di Amerika Serikat mencapai 10.000 liter/ha/tahun, di India 3.000 – 4.000 liter/ha/tahun, dan di Cina mencapai 7000 liter/ha/tahun. Di Cina sorgum banyak dibudidayakan dan dikembangkan dalam kaitan pemingkatan produktivitas lahan-lahan marjinal yang sering terkena wabah kekeringan dan salinitas tinggi. Di India bioetanol sorgum digunakan sebagai bahan bakar untuk lampu penerangan (pressurized ethanol lantern) disebut “Noorie” yang menghasilkan 1.250-1.300 lumens (setara bola lampu 100 W), kompor pemasak (pressurized ethanol stove) yang menghasilkan kapasitas panas 3 kW. Selain itu, pemerintah India telah mengeluarkan kebijakan mencampur bioetanol sorgum dengan bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor.
Aspek Ekonomi dan Botani Sorgum
Sorgum termasuk tanaman rumputan kekar dengan tinggi mencapai 0,5 - 6 m. Batang tunggal, padat tanpa rongga, dan di bagian tengahnya terdapat berkas-berkas pengangkut. Daun mempunyai panjang 30 - 135 cm, dan lebar 1,5 - 15 cm. Sistem perakaran memanjang sampai kedalaman 1,5 m ke dalam tanah, dimana 90% dari jumlah akar terletak pada kedalaman sampai 90 cm dari permukaan tanah.
Biji sorgum berbentuk bola dan mempunyai warna yang bervariasi, dari putih, kuning pucat, merah, cokelat, sampai cokelat tua keunguan. Keberhasilan perkecambahannya selain dipengaruhi oleh lingkungan (suhu, air, cahaya, dan sebagainya) juga dipengaruhi oleh keadaan biji (penuaan pada saat panen, penyimpanan, ukuran dan berat biji).
Teknik Budidaya Sorgum
Sorgum mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia sebagai tanaman penghasil bahan pangan dan pakan ternak. Sistem pengolahan tanah bagi sorgum sebaiknya dilakukan seperti halnya pengolahan tanah pada jagung. Waktu tanam sorgum sebaiknya diatur dengan baik agar pembungaan tanaman terjadi pada saat hujan mulai kurang dan pemasakan biji bersamaan pada musim kemarau.
Cara pemupukan dapat dilakukan pada lubang di kanan-kiri lubang biji atau di dalam alur. Pembumbunan dapat dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam untuk memperkokoh batang dan mempermudah pengairan dan pengatusan air.

 sumber:
http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/sorgum/sorgum.html

2 komentar:

  1. Workshop tanaman sorgum sebagai Feed Food n Fuel,,dengan sharing teori dan praktek di lapangan akan lebih mengenal tanaman sorgum

    sorgum3f[dot]blogspot[dot]com

    BalasHapus